Sejarah
Situ
Rompong merupakan salah satu situ yang terletak desa Rempoa, kecamatan Ciputat Timur. Situ Rompong awalnya
memiliki luas ±2 Ha Tetapi sejak ada pembangunan rumah-rumah liar disekitar situ,
sekarang luas situ berkurang menjadi
±1,74 Ha. Kedalaman situ semula ± 3 m, tetapi sekarang mengalami
pendangkalan menjadi ± 1,5 m.
Fungsi
situ di masa lalu berfungsi sebagai irigasi atau pengairan untuk sawah-sawah di
sekitar situ, peresapan, dan juga dimanfaatkan sebagai sumber air bagi warga
sekitar seperti minum, mandi dan keperluan lainnya. Tetapi fungsi situ sebagai
irigasi sekarang sudah tidak ada lagi karena sawah-sawah di sekitar situ sudah
dibangun rumah-rumah oleh warga. Selain itu, situ juga dimanfaatkan oleh
penduduk sekitar untuk tempat pemancingan karena dulu terkenal banyak ikan di
situ tersebut.
Menurut
cerita penduduk sekitar yaitu Pak Nana (56),ada suatu kepercayaan atau kearifan
lokal di Situ Rompong yaitu adanya makhluk halus penunggu situ yang biasa
disebut warga sebagai Jin Item. Dikatakan juga, terkadang sering muncul
keanehan-keanehan di situ tersebut seperti salah satunya sinar biru yang muncul
dari dalam situ, bahkan ada juga keanehan yang sampai memakan korban. Penduduk percaya itu adalah ulah jin
penunggu situ. Oleh karena itu mereka percaya bahwa tidak boleh mengambil ikan
terlalu banyak dan membuang air sembarangan di situ tersebut.
Letak dan pemetaan
Situ
Rompong berbatasan langsung dengan komplek-komplek diantaranya komplek Permata Asri dan komplek Green Wood serta
rumah-rumah. Rumah-rumah di bantaran situ sama sekali tidak mempunyai garis
sempadan dengan situ, padahal menurut peraturan minimal jarak rumah dengan situ
seharusnya 50 m. Rumah-rumah di sekitar situ kebanyakan adalah rumah ilegal.
Aliran
air yang masuk ke situ rompong ada 3, yang di gunakan sebagai pembuangan limbah
rumah tangga di daerah sekitar. Yang membuang limbah ke situ tersebut di
antaranya daerah kampung utan, komplek Aprindo, komplek Permata Asri, komplek
Green Wood sampai RW 1, RW 2, RW 5, dan RW 10.
Sedangkan
aliran keluarnya saat ini
hanya satu , yaitu yang mengarah ke kali pesanggrahan. Sebenarnya awalnya aliran keluar ada 2, tetapi aliran tersebut sudah tertutup oleh
perumahan. Aliran keluar
tersebut adalah aliran air
yang digunakan untuk irigasi tetapi karena sawah sudah tidak ada lagi maka aliran itu pun sekarang ditutup.
Fungsi situ saat ini
Fungsi situ
rompong saat ini masih berfungsi sebagai penyerapan dan pembuangan limbah rumah
tangga. Selain itu, situ juga digunakan sebagai tempat pemancingan sebagai
hiburan warga sekitar. Tetapi ikan di situ tersebut sekarang sudah tidak
sebanyak dulu, mungkin dikarenakan air situ sekarang sudah banyak tercemar
limbah sehingga habitat di dalamnya juga berkurang.
Permasalahan
Permasalahan
yang ada di Situ Rompong saat ini adalah semakin menyempitnya luas situ, pendangkalan kedalaman situ dan pencemaran air situ.
Penyempitan terjadi sudah sejak 15 tahun
yang lalu berawal dari pengurukan seraca kecil-kecilan untuk pembangunan rumah,
lama-lama rumah tersebut semakin
banyak sehingga penyempitan pun semakin parah. Sebenarnya pemerintah sudah
merencanakan penggusuran rumah rumah tersebut, hanya saja sebagian dari
rumah-rumah itu sudah ada yang memiliki sertifikat bahkan sejak tahun 70an
sehingga pemerintah sulit melakukan penggusuran.
Sedangkan pendangkalan yang terjadi di situ
rompong terjadi karena dalamnya lumpur yang disebabkan sampah-sampah yang mengendap
yang berasal dari limbah rumah tangga warga sekitar yang membuang limbah ke
situ tersebut. Pembuangan tersebut juga mengakibatkan situ tersebut menjadi
tercemar.
Dampak dari permasalahan di atas:
-
Banjir
Banjir sering kali terjadi di
sekitar daerah situ tersebut saat musim hujan datang bahkan sampai ketinggian 1
m. Penyebab terjadinya banjir tidak lain dikarenakan dari penyempitan dan pendangkalan situ itu sendiri. Aliran air
yang masuk ke situ lebih banyak dibandingkan air yang keluar apalagi diperparah
oleh sempitnya aliran air keluar yang
sangat tidak sebanding dengan banyaknya aliran air yang masuk. Hal ini juga di
perparah oleh semakin dangkalnya kedalaman situ sehingga situ tidak dapat
menampung air lebih banyak lagi an terjadinlah banjir.
-
Sulitnya
sumber air bersih saat musim kemarau
Saat musim kemarau warga
sekitar agak sulit mendapatkan air bersih sehingga harus memperdalam sumur
(sumber air), padahal dahulu air begitu melimpah ruah.
-
Wabah
penyakit
Dengan air situ yang sudah
tecemar mengundang banyak penyakit, salah satunya seperti DBD yang dibawa oleh
nyamuk yang biasa bersarang si situ tersebut.
Tindakan dari pemerintah
Menanggapi permasalahan diatas, pemerintah melalui
ABRI dalam program Tentara Masuk Desa (TMD) melakukan konservasi dalam bentuk
pengerukan situ, hal itu dilakukan dalam rangka mempertahankan eksistensi situ
dari penyempitan yang semakin meluas pada area tersebut. Adapun program
tersebut belum maksimal.
Pengelolaan dan pemanfaatan
Sampai saat ini belum ada pengelola resmi yang
bertanggung jawab penuh terhadap situ rompong, pengelolaan hanya dilakukan oleh
warga sekitar. Ada petugas kebersihan yang bernama Pa Ujang yang sengaja di
gaji oleh warga untuk membersihkan sampah yang ada di situ rompong.
Narasumber:
- Pa Rasid (55 th) Pekerjaan : ketua Rt. 05
- Pak Nana (56 th) Pekerjaan : penjaga Situ Rompong
- Pak Loly (52 th) Pekerjaan : Satpol PP
penulis : anggota muda kmplhk ranita uin jakarta 2008
0 comments:
Posting Komentar