Diberdayakan oleh Blogger.

Rabu, 21 Maret 2012

World Water Day 2012

 Hari ini tepat Hari Air Sedunia. Bukan cuma untuk diperingati tetapi menjadi kritik bagi pemerintah terhadap keadaan masyarakat yang ternyata belum sepenuhnya menikmati akses air. Bagaimana dengan Anda! Apakah Anda telah mendapat akses air yang memadai? Atau Disekitar Anda terlihat banyak orang yang menderita dikarenakan Air?

Hari Air Sedunia tetap akan menjadi perhatian Internasional, terkhusus untuk pemerintah Indonesia. Perhatian serius terhadap akses air, sebab hasil rilis Bank Dunia menyebutkan bahwa satu dari dua orang Indonesia tidak bisa mengakses air bersih. Artinya ada sebagian masyarakat Indonesia yang hidup dengan menggunakan air di bawah standar baku mutu. Tentunya hal ini akan mempengaruhi kelangsungan hidup keluarga di Indonesia.
Beberapa elemen masyarakat hari ini ikut menyuarakan bentuk perhatian terhadap air. Seperti aksi Badan Wakaf Alquran yang memperlihatkan sampel air kotor dalam botol minuman, dengan maksud agar mereka (orang disekitar kita) membayangkan kalau air di sekitar mereka seperti ini.
Aksi serupa juga dilakukan oleh Gabungan Pekerja Kemetrian PU, kontraktor dan Profesi yang mengelola air. Dalam aksinya mereka mendukung ide Sungai Bersih untuk Kehidupan.
Selain itu, United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) bersama dengan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) juga menggelar perayaan hari air sedunia di Jakarta dengan tema“Water for Cities: Responding to the Urban Challenge”.
"Air adalah kehidupan. Namun air juga merupakan pembunuh utama apabila kita tidak mengelolanya dengan baik. membangun sebuah visi tentang air untuk masyarakat dan lingkungan yang sehat," ungkapan Prof. Hubert Gijzen, Director of UNESCO Office,pada acara tersebut, dikutip dari okezone.com.

Beberapa aksi memberi banyak ide dan gagasan agar kita lebih serius dengan pengelolaan air untuk kehidupan. Pertanyaannya, bagaimana dengan perhatian pemerintah menjelang krisis air, dan semakin maraknya penggunaan air tanah?


Mungkin ada baiknya kita sedikit mereduksi ide di pemerintah California, Amerika dalam mengatasi kelangkaan air. Seperti yang dilaporkan oleh Dailynews LA, bahwa California harus menemukan sumber baru air melalui konservasi tambahan, daur ulang air limbah, menangkap curah hujan, perbaikan akuifer, standar bangunan baru, dan treatment yang lebih efisien. Informasi lainnya, bahwa negaranya kehilangan 10 persen air yang setiap tahun disebabkan oleh penuaan infrastruktur.

Rencana ini setidaknya akan menelan biaya tinggi dan hanya untuk air di California. Bahkan setelah dilakukan survey ditemukan dua-pertiga responden (masyarakat) mengatakan mereka bersedia membayar lebih tiap bulan untuk meng-upgrade sistem air kita. Apakah masyarakat Indonesia siap untuk itu?
by leader Indonesia 

ads

Ditulis Oleh : BELANTARA Hari: 18.17 Kategori:

0 comments:

Posting Komentar

 

Blogger Followers