ilustrasi dari prutality.wordpress.com |
Buletinbelantara.com- Pluralnya bangsa Indonesia yang terdiri dari beragam suku dan tidak diimbangi dengan tingkat toleransi yang tinggi membuat bangsa ini rentan terhadap masalah sosial. Masalah sosial jika menyebabkan jatuhnya korban jiwa dapat dikatakan sebagai bencana. Di Indonesia umunya terjadi tawuran, konflik dan persengketaan.
Menteri Sosial, Salim Al-Jufri mengatakan bahwa early warning system yang selama ini diterapkan dalam bencana alam, perlu juga juga diterapkan dalam bencana sosial. Hal tersebut dikatakan dalam pembukaan acara konferensi keempat International Consortium For Social Development Asia Pasific, di Yogyakarta, Rabu (27/6)
Peringatan dini untuk mengatasi kerusuhan antar suku bisa dilakukan dengan melarang anak-anak bermain perang-perangan. “Peringatan dini bencana sosial di masing-masing daerah itu berbeda penanganannya. Daerah yang lebih paham tipologinya,” ungkapnya.
Seperti kita ketahui bahwa permasalahan sosial di Indonesia sangat kompleks. Seperti, kemiskinan, kelaparan, bencana alam, ketimpangan sosial, perubahan iklim.
Konferensi International Consortium For Social Development Asia Pasific ini diadakan karena beberapa negara belum bisa tuntas mencapai tujuan MDGs. Masih ada waktu hingga 2015 mendatang. Harapannya, dengan konferensi ini bisa menjadi ajang bertukar pikiran serta pembelajaran antar negara. 19 negara dunia yang hadir dalam konferensi ini di antaranya Indonesia, Australia, Singapura, Jepang, Bangladesh. (natgeo/dsp)
0 comments:
Posting Komentar