Pengetahuan dan teknik survival seharusnya
dipahami oleh setiap orang, khususnya para penggiat alam terbuka. Dengan mengikuti
KARTINI JUNGLE SURVIVAL BASIC COURSE 2011 yang diadakan pada 17-21 April 2011
lalu, kita dilatih untuk mampu mengatasi kondisi jiwa agar tetap sadar dan
berpikir rasional untuk bertahan hidup.
Berbagai kamus
mengartikan kata survive, berarti
bertahan hidup. Sedangkan survival
adalah suatu kondisi tidak menentu yang dihadapi oleh seseorang atau sekelompok
orang di daerah asing dan terisolir bagi orang/kelompok yang sedang
mengalaminya. Keadaan tidak menentu ini terkadang dialami oleh manusia ketika
melakukan perjalanan, petualangan atau penjelajahan di alam terbuka.
Dalam pelatihan
Kartini Jungle Survival Basic Course 2011 yang diselenggarakan oleh Yayasan
Survival Indonesia (YSI), ditujukan bagi para wanita Indonesia yang mau belajar
mengenai teknik survival dengan melakukan praktek survival di hutan. Pelatihan
ini diikuti oleh 26 orang peserta yang berasal dari berbagai belahan bumi
pertiwi ini, salah satunya diikuti oleh delegasi dari KMPLHK RANITA UIN
Jakarta.
Pelatihan ini
dilakukan di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP), Hutan Wisata
Mandalawangi, Gunung Geger Bentang, selama kurun waktu 5 hari 4 malam. Menurut Herry
Macan selaku penanggung jawab dari pelatihan ini mengatakan bahwa pelatihan
Kartini Jungle Survival (KJS) dilakukan rutin tiap tahun di TNGGP. Baginya, lokasi
TNGPP merupakan tempat yang cukup representatif untuk materi survival.
Pelaksanaan di tahun berikutnya YSI berencana melaskanakan di luar Pulau Jawa.
Hal ini mengingat di setiap pulau memiliki jenis flora/fauna yang berbeda.
Materi yang
diberikan selama pelatihan KJS ini beragam. Mulai dari survival individu/kelompok, pengenalan survival kit, dan pembuatan tempat berlindung (bivak), serta membuat
jerat dan membaca jejak binatang. Dengan mengikuti pelatihan ini kita dapat
memilah flora dan fauna yang bermanfaat dan berbahaya.
Maulida,
mahasiswa Universitas Lambung Mangkurat, Kalimantan Selatan turut memberikan
pendapatnya pada acara ini. Menurutnya, banyak hal yang didapat selama
pelatihan selain materi-materi baru juga mendapat teman baru. Ia mengikuti
pelatihan ini karena utusan dari organisasinya. Pendapat serupa duitarakan
Mintarsih, Guru SMP di Purwakarta. “Secara umum bagus untuk menambah wawasan,
walaupun saya bukan berlatarbelakang penggiat alam terbuka”. KJS memang terbuka
untuk umum dengan peserta wanita. Di hari kartini ini saatnya wanita
mengembangkan pengalaman di alam terbuka
Kurnia
Rakhmawati (RAN.08.235)
lihat selengkapnya KLIK
0 comments:
Posting Komentar