Diberdayakan oleh Blogger.

Selasa, 08 November 2011

ANGGOTA KMPLHK RANITA UIN JAKARTA IKUT Berlatih Survival di Hari Kartini


Pengetahuan dan teknik survival seharusnya dipahami oleh setiap orang, khususnya para penggiat alam terbuka. Dengan mengikuti KARTINI JUNGLE SURVIVAL BASIC COURSE 2011 yang diadakan pada 17-21 April 2011 lalu, kita dilatih untuk mampu mengatasi kondisi jiwa agar tetap sadar dan berpikir rasional untuk bertahan hidup.

Berbagai kamus mengartikan kata survive, berarti bertahan hidup. Sedangkan survival adalah suatu kondisi tidak menentu yang dihadapi oleh seseorang atau sekelompok orang di daerah asing dan terisolir bagi orang/kelompok yang sedang mengalaminya. Keadaan tidak menentu ini terkadang dialami oleh manusia ketika melakukan perjalanan, petualangan atau penjelajahan di alam terbuka.
Dalam pelatihan Kartini Jungle Survival Basic Course 2011 yang diselenggarakan oleh Yayasan Survival Indonesia (YSI), ditujukan bagi para wanita Indonesia yang mau belajar mengenai teknik survival dengan melakukan praktek survival di hutan. Pelatihan ini diikuti oleh 26 orang peserta yang berasal dari berbagai belahan bumi pertiwi ini, salah satunya diikuti oleh delegasi dari KMPLHK RANITA UIN Jakarta.

Pelatihan ini dilakukan di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP), Hutan Wisata Mandalawangi, Gunung Geger Bentang, selama kurun waktu 5 hari 4 malam. Menurut Herry Macan selaku penanggung jawab dari pelatihan ini mengatakan bahwa pelatihan Kartini Jungle Survival (KJS) dilakukan rutin tiap tahun di TNGGP. Baginya, lokasi TNGPP merupakan tempat yang cukup representatif untuk materi survival. Pelaksanaan di tahun berikutnya YSI berencana melaskanakan di luar Pulau Jawa. Hal ini mengingat di setiap pulau memiliki jenis flora/fauna yang berbeda.

Materi yang diberikan selama pelatihan KJS ini beragam. Mulai dari survival individu/kelompok, pengenalan survival kit, dan pembuatan tempat berlindung (bivak), serta membuat jerat dan membaca jejak binatang. Dengan mengikuti pelatihan ini kita dapat memilah flora dan fauna yang bermanfaat dan berbahaya.
Maulida, mahasiswa Universitas Lambung Mangkurat, Kalimantan Selatan turut memberikan pendapatnya pada acara ini. Menurutnya, banyak hal yang didapat selama pelatihan selain materi-materi baru juga mendapat teman baru. Ia mengikuti pelatihan ini karena utusan dari organisasinya. Pendapat serupa duitarakan Mintarsih, Guru SMP di Purwakarta. “Secara umum bagus untuk menambah wawasan, walaupun saya bukan berlatarbelakang penggiat alam terbuka”. KJS memang terbuka untuk umum dengan peserta wanita. Di hari kartini ini saatnya wanita mengembangkan pengalaman di alam terbuka
Kurnia Rakhmawati (RAN.08.235)
lihat selengkapnya KLIK

ads

Ditulis Oleh : BELANTARA Hari: 23.05 Kategori:

0 comments:

Posting Komentar

 

Blogger Followers