Diberdayakan oleh Blogger.

Rabu, 09 November 2011

sekolah bencana terpadu kmplhk ranita uin jakarta

Indonesia mempunyai letak geografis dan struktur geologis yang menyebabkan Indonesia menjadi salah satu negara yang subur dan kaya dengan berbagai sumber daya alam sekaligus rawan akan bencana. Keberadaan tiga lempeng aktif, jalur ring of fire dan iklim tropis yang membawa ancaman bencana seperti, gempa bumi, tsunami, banjir, longsor, kekeringan, wabah penyakit endemik dan angin ribut. Selain itu Keragaman sosial budaya, etnis, agama, kepercayaan, serta kondisi ekonomi dan politik merupakan kekayaan bangsa Indonesia, namun sekaligus berpotensi menjadi ancaman dan bahkan sumber bencana yang berupa konflik horisontal maupun konflik vertikal. Pada akhirnya konflik tersebut menimbulkan kerusakan dan kerugian material, bahkan korban jiwa, serta mengakibatkan terjadinya pengungsian besar – besaran  dan terganggunya kehidupan sosial ekonomi rakyat. 
Sampai sekarang kita belum mampu secara tuntas menghilangkan risiko bencana akibat fenomena itu. Perbedaan kemampuan kita mengenali, memahami dan menyikapi bahaya serta ancaman itulah yang membuat besaran risiko yang mengena pada diri kita berbeda. Semakin kita mengenali dan memahami fenomena bahaya dan ancaman dengan baik, maka kita semakin dapat menyikapinya dengan lebih baik. Sikap dan respon yang didasarkan atas pengenalan dan pemahaman yang baik akan dapat memperkecil risiko bencana yang mengena pada kita.
Berbagai respon dan usaha penanggulangan bencana telah dilakukan oleh berbagi pihak baik pemerintah, swasta, lembaga swadaya masyarakat, mahasiswa, maupun oleh masyarakat sendiri. Respon-respon yang telah ada ternyata masih jauh dari respon ideal yang mampu mengurangi penderitaan warga pada saat bencana maupun pasca bencana hingga kembali ke kehidupan normal. Negara yang secara resmi mempunyai mandat untuk melindungi warganya belum menjalankan fungsinya secara maksimal. Keterbatasan niat dan kemampuan merupakan faktor dari ketidakmampuan penyelenggara negara, ditambah belum optimalnya koordinasi dari berbagi pihak dengan respon yang dilakukan oleh pemerintah dalam menanggulangi sebuah bencana merupakan potret pengelolaan bencana di negara kita selama ini.
Atas dasar itu pulalah maka Kelompok Mahasiswa Pecinta Lingkungan Hidup dan Kemanusiaan Kembara Insani Ibnu Batutah (KMPLHK RANITA uin jakarta) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta berencana menggelar Sekolah Bencana Terpadu (SEBENTAR) yang melibatkan para siswa/siswi SMA sekitar tangerang selatan, untuk lebih meningkatkan respon dan kemampuan dalam usaha penanggulangan bencana.
2.      NAMA KEGIATAN
Kegiatan ini bernama : “SEKOLAH BENCANA TERPADU (SEBENTAR)”
yaitu sebuah kegiatan dari Divisi Disaster Management KMPLHK RANITA UIN JAKARTA
3.      TEMA KEGIATAN
SEKOLAH BENCANA TERPADU mengambil tema “MEMBENTUK PRIBADI YANG SIAP TERHADAP BENCANA”
4.      TUJUAN
  1. Menciptakan  insan akademis-religius yang peka terhadap persoalan-persoalan bencana  
  2. Meningkatkan pemahaman dan kesadaran para peserta terhadap bencana
  3. Meningkatkan keterampilan para peserta dalam penanggulangan bencana
  4. Membuat simpul-simpul relawan bencana
  5. Memperkuat dukungan terhadap gerakan penanggulangan bencana KMPLHK RANITA UIN Jakarta.
5.      OUTPUT
1.      Adanya mekanisme yang terarah dalam gerakan penanggulangan bencana  
2.      Adanya dukungan siswa dalam penanggulangan bencana KMPLHK RANITA UIN Jakarta
3.      Terciptanya simpul-simpul relawan yang siap menghadapi bencana 
6.      PESERTA DAN PARTISIPAN
  1. Keluarga besar KMPLHK RANITA
  2. Siswa-siswi SMA sekitar Tangerang Selatan  
7.      MATERI DAN JADUAL KEGIATAN
  1. Materi Kegiatan
§  Konsep dasar bencana
§  Nilai-nilai kerelawanan
§  Gaya Hidup Ramah Lingkungan (eco life style)
§  Simulasi bencana
§  PPGD (first aid)
§  Trauma Healing

ads

Ditulis Oleh : BELANTARA Hari: 02.33 Kategori:

0 comments:

Posting Komentar

 

Blogger Followers