Sebanyak 204 pohon tumbang dan 302 pohon sempal akibat hujan dan angin kencang yang menerpa wilayah DKI Jakarta selama bulan Januari lalu. Angka ini kemungkinan dapat bertambah mengingat hujan masih akan terus mengguyur ibu kota Jakarta hingga Februari ini. (KOMPAS)
Sekretaris Departemen Arsitektur Lansekap Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor (IPB) Menurut Nizar, pelebaran jalan, membuat akar pohon hanya tumbuh searah jalan, sehingga rentan tumbang. Oleh karenanya, perlu dilakukan topping atau pemangkasan terhadap pohon-pohon dengan kondisi demikian. Setelah dilakukan topping, tinggi pohon hanya diperbolehkan berkisar antara tujuh hingga sepuluh meter.
Dia menilai pohon-pohon di Jakarta harus diselamatkan karena memiliki nilai estetika tinggi. Jika tidak, maka dirinya yakin nilai ekologis yang ada pada kota Jakarta akan hilang.
Untuk kota metropolitan seperti Jakarta, Nizar mengatakan keberadaan pohon-pohon di Jakarta berperan penting untuk mengurangi polusi serta memberikan aspek estetika untuk lingkungan. Namun jika pohon-pohon di jalur hijau membahayakan pengguna jalan, maka harus ditebang.
Untuk mengatasi kekeroposan pada pohon, Nizar mengatakan ada beberapa langkah yang harus dilakukan. Setelah petugas mendapati lubang pada pohon, lubang tersebut dibersihkan dari sisa serangan jamur atau rayap. Selanjutnya, lubang tersebut ditutup dengan semen untuk memperkuat pohon.
Proses pemantauan pun dikatakan Nizar menjadi hal yang paling penting untuk mengantisipasi serangan hama penyakit. Pemeriksaan idealnya menurut Nizar harus dilakukan setahun sekali, dan tidak harus menunggu munculnya cuaca ekstrim. Pemeriksaan juga diperlukan untuk mengetahui kondisi kesuburan pohon.
Aktivis Lingkungan Agus, benar apa kata mas Nizar pohon Jakarta juga mempunyai peran penting untuk mengurangi polusi udara di Jakarta. saya menanyakan peran Dinas pertamanan kota Jakarata dimana tugas mereka sebenarnya ? kalaw sudah menjadi musibah sudah otomatis alam yang disalahkan tak adil rasanya alam selalu menjadi pengalihan suatu masalah, seharusnya dinas intropeksi diri apakah mempunyai data-data pohon yang ada di Jakarta kalau memang ada kemungkinan besar musibah pohon tumbang bisa diatasi.
Mereka seharusnya tahu mana pohon yang sudah rapuh ke makan usia dan mana pohon yang masih untuk estetika dan paru-paru kota jakarta kalaw kata mas Nizar “estetika kota” . Kata mas Nizar periksa kembali kesuburan pohon gak usah menunggu cuaca extrim, sudah tau cuaca extrim kenapa tidak kordinasi saja sama BMKG kalau kedua dinas ini berkordinasi dan kordinasinya berjalan lancar udah pasti musibah pohon tumbang bisa diatasi di tambah lagi dinas pertamanan mepunyai data-data pohon keseluruhan yang ada di Jakarta. Pohon yang bisa membahayakan pengguna jalan ya tebang saja sebelum jatuh korban jiwa “Tebang Pilih” Tanam kembali.
Kalau memang kedua dinas ini tak sanggup untuk berkordinasi dengan baik dan dinas pertamanan tidak memiliki data yang kongkrit, buat apa negara mendirikan kedua Dinas ini, orang fungsinya gak berjalan baik ko ya buat apa ?
0 comments:
Posting Komentar