Diberdayakan oleh Blogger.

Selasa, 26 Juni 2012

Blue Economy, Konsep Pembangunan Berkelanjutan

Buletinbelantara.com- Indonesia sebagai negara maritim, memiliki potensi mengembangkan sumberdaya yang terkandung di kawasan maritimnya. Ada 17.480 pulau dan 95.181 km panjang garis pantai. Potensi ini yang mulai dilirik dan dikembangkan oleh Direktorat Jenderal Kelautan, Kementerian Kelautan dan Perikanan.

"Hasil studi menunjukkan bahwa lautan dan daerah pesisir dapat memberikan kontribusi terhadap mitigasi pemanasan global. Lautan menyerap lebih dari 80 persen dari panas berlebih, dan jika didukung dengan teknologi yang tepat, mereka dapat menjadi sumber energi alternatif" Kata Dr. Subandono Diposaptono, M.Sc selaku Direktur Tata Ruang Kelautan. 

Prinsip-prinsip yang terkandung di dalam ekonomi biru dapat memperkuat ketahanan pangan dan ekonomi demi mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan. Pertama, terintegrasi antara sosial, ekonomi, dan lingkungan, jenis investasi dan sistem produksi, kebijakan pusat, daerah dan lintas sektor. Kedua, berbasis kawasan. Kawasan ekonomi potensial dan lintas batas administratif dan sektor. Ketiga, sistem produksi bersih efisien bebas pencemaran, tidak merusak lingkungan, dan bermanfaat bagi seluruh masyarakat. Keempat, investasi kreatif dan inovatif dalam penanaman modal Blue Economy. Kelima, berkelanjutan dengan cara menjaga keseimbangan antara pemanfaatan sumber daya alam dan pelestarian lingkungan dan antara produksi dan konsumsi. 

Diharapkan prinsip ekonomi biru dapat diimplementasikan secara praktis dalam mengelola laut dan wilayah pesisir karena konsepsi ekonomi biru dinilai dapat menjembatani ekonomi hijau (green economy) yang selama ini diterapkan dalam perencanaan pembangunan di Indonesia. (ap/dsp)

ads

Ditulis Oleh : Dian Sari Pertiwi Hari: 08.45 Kategori:

0 comments:

Posting Komentar

 

Blogger Followers