Diberdayakan oleh Blogger.

Senin, 04 Juni 2012

Penyelamatan Lingkungan Berbasis Komunitas Daur Ulang


Hasil Kerajinan dari Sampah Koran Bekas
Pamulang. Buletinbelantara.com-. Sampah menjadi polemik dalam kehidupan sehari-hari. Setiap harinya manusia menghasilkan sampah. Pola pikir dan kesadaran masyarakat masih rendah terhadap permasalah sampah tersebut. Hanya sebagian masyarakat yang sadar akan pentingnya menjaga lingkungan.

Sampah bukan lagi menjadi musuh bahkan sudah menjadi sahabat apabila dilakukan pengolahannya dengan benar. Sampah ditaksir 3-5% penyumbang rusaknya lapisan ozon karena pengolahannya yang salah. Sampah terbagi menjadi dua jenis yakni organik dan anorganik. Kedua jenis ini dibedakan dari sifatnya yang organik yakni sampah yang mudah terurai dengan sendrinya. Dan anorganik sampah yang sulit untuk terurai. Jenis sampah inilah yang turut serta dalam perusakan lapisan ozon tersebut.

Rasa penasaran yang menghampiri diri seorang ibu 43 Tahun kenapa selalu ada lalat hijau yang keluar dari tembok di seberang rumahnya. Rasa penasaran yang menggebu-gebu itu membuat Ibu Prana memberanikan diri untuk menengok kebalik tembok tersebut. Ia melihat tumpukan sampah yang sudah menggunung dengan ketinggian hampir setara dengan tembok tersebut. Ia merasa prihatin akan hal ini.

Berawal dari rasa keprihatinan inilah yang membuat ia dan tiga temannya dari ibu-ibu dari majelis ta’lim Ar-Robiah tergerak untuk memanfaatkan sampah rumah tangga. Mereka menamai kelompoknya dengan nama La Roiba. La Roiba ini memfokuskan dalam pengolahan sampah, baik jenis organik dan anorganik. Untuk sampah organik dibuat menjadi pupuk kompos. Dan untuk sampah anorganik ada yang dijadikan dompet, tas, dan vas bunga. Ada pula yang dicacah dengan mesin pencacah sampah yang mereka dapatkan dari hasil kerja sama dengan UT (Universitas Terbuka).

Hampir 1 tahun lamanya kelompok ini berdiri. Sudah 53 orang terdaftar dan aktif dalam kegiatan ini. “Mayoritas dari mereka ialah pendatang”, Ujar Ibu Prana Ketua La Roiba. Kesadaran masyarakat pribumi akan sampah masih kurang. Ibu Prana menambahkan, “ya walau sampah hanya 3-5% sebagai penyumbang rusaknya lapisan ozon kenapa tidak kita kurangi yang 3-5% itu. Kita harus bisa merubah image tentang sampah”.

Tidak hanya warga sekitar. La Roiba ini juga sering dipanggil ke kelurahan lain di sekitar wilayah Tangerang Selatan untuk memberikan pelatihan-pelatihan tentang daur ulang kepada warga diluar wilayahnya. Lewat pelatihan ini La Roiba mengajak masyarakat untuk sadar dan ikut serta akan permasalahan sampah ini. Lewat kegiatan pengolahan sampah ini kita dapat melindungi bumi tempat kita tinggal. Selamatkan bumi dengan 3R (Reuse, Reduce, Recycle). (af)

ads

Ditulis Oleh : Dian Sari Pertiwi Hari: 22.40 Kategori:

0 comments:

Posting Komentar

 

Blogger Followers