Diberdayakan oleh Blogger.

Jumat, 27 Juli 2012

Rohingya, Sentilan Bagi Rasa Kemanusiaan

Sumber gambar: AFP dari IslamTimes.org
BuletinBelantara.com- Masih adanya tindakan diskriminatif terhadap muslim Rohingya di Myanmar, membuat mereka kabur dari negara tersebut dan terombang-ambing di laut selamat 20 hari. Kurang lebih sebanyak129 Muslim Rohingya ditemukan oleh nelayan Aceh saat mereka terkatung di laut dalam keadaan lapar dan haus. 

"Kami meninggalkan Myanmar karena kami diperlakukan dengan kejam oleh militer. Umat Muslim di sana kalau tidak dibunuh, mereka disiksa," ujar seorang pengungsi, Nur Alam, seperti dikutip BBC, beberapa waktu lalu. 

Mereka ingin meminta perlindungan ke Indonesia atau Malaysia, namun naas kapal mereka mengalami kerusakan mesin sehingga mereka terkatung-katung di atas laut. 

Rohingya merupakan daerah termiskin dan terisolir di negara Myanmar. Selama ini pemerintah Myanmar menganggap mereka adalah imigran gelap asal Bangladesh, karena daerah tersebut berbatasan langsung dengan Bangladesh. Sejak tahun 1982, Myanmar tidak mengakui mereka sebagai warganegaranya dalam Undang-Undang Kewarganegaraan Myanmar. 

Di Indonesia puluhan aktifis gerakan kemanusiaan melakukan aksi yang mengecam tindakan kekerasan militer Myanmar terhadap muslim Rohingya. Aksi tersebut diberi tema "Save Rohingya, Save Humanity" di depan Gedung Sekretariat ASEAN, Jakarta, Jumat (27/7). 

Pendemo yang terdiri dari berbagai aliansi selain mengecam Myanmar dan menuntut ASEAN mengeluarkan negara tersebut dari keanggotaan mereka juga mengancam akan menyerukan untuk mengucilkan Myanmar di ajang Olimpiade 2012. 


ads

Ditulis Oleh : Dian Sari Pertiwi Hari: 02.10 Kategori:

0 comments:

Posting Komentar

 

Blogger Followers